bakhilun_bellow-header-widget_AdSense2_970x90_as

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Teknologi Tepat Guna

Mengingat sejarah negara indonesia yang pernah melewati masa krisis moneter sejak Juli tahun 1977, kemudian beranjak ke krisis ekonomi 1978 yang disebabkan bererapa faktor salah satunya akibat finansial keuangan negara yang tidak menentu. Kesenjangan produktifitas yang erat berkaitan dengan lemahnya alokasi aset ataupun faktor-faktor produksi negara indonesia, ketergantungan utang dari luar negeri dan inflasi yang merupakan hasil dari apresiasi nilai tukar efektif riil, defisit neraca pembayaran dan pelarian modal adalah faktor yang memporak-porandakan perekonomian negara.

Menilik kejadia tersebut, tentu saja perlu kepedulian dari tinggkat pemerintah pusat hingga pemerintahan desa dalam menjaga kestabilan perekonomian negara indonesia, dapat bertahan dan bahkan tumbuh kembang menjadi negara yang mandiri dan berkembang.

Perkembangan teknologi memang tidak bisa dijauahkan dengan perkembangan negara, negara maju mendongkrak perekonomian mereka menggunakan teknologi yang super canggih. Negara indoensia adalah negara perekonomian berkembang, diansir tradingeconomics, perekonomian indonesia yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 2017 menunjukan perkembangan perekonomian baik.

Teknologi-Tepat-Guna
tradingeconomics
pada tahun 2018 tepatnya triwulan II 2018 mencapai Rp 3.683,9 triliun, tumbuh 9,43% dari PDP triwulan yang sama tahun sebelumnya 5,05% (Katadata 2018/08/07).

Teknologi Tepat Guna

Teknologi adalah sebuah metode ilmiah untuk tujuan praktis, disini sumber daya.Teknologi yang canggih tentu membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan dana modal yang besar. Ini berlawanan dengan konsep masayarakat negara indonesia dalam membantu mambangun perekonomian negara. Teknologi moderen kerap dengan polusi, sumberdaya yang boros dan tidak tidak bisa diadaur ulang dan efek ketergantungan manusia.

Teknologi-Tepat-Guna
Yayasan Dian Desa (YDD)
Baca Juga: Teknologi dan Moralitas
Tentu saja ada solusi lian dalam penggunaan teknologi sebagai sumber daya perekonomian, yaitu dengan menerapkan teknologi tepat guna atau disebut juga dengan teknologi terapan. Teknologi tepat guna adalah salah satu alternatif teknologi modern, bahan dasar mudah didapatkan dan cocok untuk industri rumahan, industrik kelompok masyarakat, industri kecil hingga industri tingkat menengah.

Teknologi adalah gerakan atau ideologi penemuan alat teknologi berkonsep padat karya, berskala menengah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkarakter desentralisasi dan swadaya. Didalam bahasa inggris teknologi tepat guna disebut dengan Appropriate Technology, tolak ukur teknologi tepat guna sendiri adalah keadaan sosial, ekonomi, dan lingkungan di mana teknologi itu digunakan. Tujuannya adalh untuk memenuhi kebutuhan praktis tertentu dan biasanya memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara lokal dengan sumber energi murah juga terbarukan (daur ulang).

Di indonesia sendiri teknologi tepat guna terus dikempangkan dan dipopulerkan oleh kemlompok Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), diantaranya Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPTTG LIPI) dan Yayasan Dian Desa (YDD). Dua lembaga tersebut telah banyak manciptakan penemuan teknologi terapan. Namun, ada juga teknologi diciptakan secara individual seperti kakek muryani yang menptkan mesin pengolah limbah plastik menjadi BBM.

Sejarah Teknologi Tepat Guna

Sebelum Kemunculan Istilah teknologi tepat guna awalnya ada seorang yang berasal dari India bernama Mohandas Karamchand Gandhi. Gandhi memulai eksperimen dengan gaya hidup pedesaan seperti kebangkitan kerajinan desa dan industri pengolahan agro, kebersihan desa dan reformasi pola makan, tepat setelah ia mundur dari kongres nasional india. Gandhi mendirikan all “india village industries association” . Gandhi berpikir bahawa, Ketika suatu bangsa akan menjadi bebas dengan upayanya sendiri, berbagai eksperimen diperlukan untuk mempersiapkan perkembangan kondisi ekonomi massa.

Gandhi bereksperimen di berbagai industri, dia melatih banyak pekerja dalam pekerjaan rekonstruksi pedesaan seperti membuat Neera dari pohon-pohon palem, jaggery, dll. Dan dalam buku harian, pekerjaan kulit, tembikar, pengepresan minyak, pemeliharaan lebah.

Contoh Teknologi Tepat Guna

Tingkatan desa menjadi landasan topik utama terciptanya teknologi tepat guna, karena masyarakat desa banyak yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan dapat berpotensi sebagai pekerja lepas Teknologi Tepat Guna.ada beberapa sektor dalam penerapan teknologi tepat guna daintaranya adalah; Sektor pertanian, Sektor Perternakan, Sektor Perikanan dan Rumahan. Daiantara Produknya adalah:
  1. Pengolahan limbah organik menjadi pupuk kompos.
  2. Saringan Keramik – Keramik Filter air keramik bersama dengan teknologi pengolahan air lainnya seperti Solar Disinfection (SODIS).
  3. Sistem Pompa gravitasi.
  4. Power Listrik dari limbah perkebunan sawit (YDD).
  5. Ekstruder si pencetak mie non terigu (LIPI).
  6. Gas dari kotoran sapi.
  7. Listrik tenaga matahari.
  8. Pompa air tanpa listrik.
  9. Kompor dengan bahan bakar biji jarak.
  10. Pertanian Hidroponik.
  11. BBM dari limbah plastik.
Tentu saja semua produk maupaun proyek teknologi tepat guna tersebut mempunyai bahan dasar yang mudah ditemukan, biaya terjangkau, tepat sasaran, praktis dan ramah lingkungan.

0 Response to "TEKNOLOGI TEPAT GUNA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel